MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 mencatatkan kinerja yang sangat baik di awal tahun 2025, dengan peningkatan yang signifikan pada tiga indikator utama operasional pelabuhan: arus penumpang, arus peti kemas, dan arus kapal.
Peningkatan ini menunjukkan adanya momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang kuat di Kawasan Timur Indonesia (KTI), seiring dengan perbaikan infrastruktur dan konektivitas yang semakin baik.
Berdasarkan data konsolidasi operasional, arus penumpang mengalami peningkatan sebesar 20,87% dari 2.323.310 penumpang pada kuartal I tahun lalu. Hal ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat di kawasan timur, sejalan dengan perbaikan infrastruktur pelabuhan dan konektivitas antardaerah.
Arus peti kemas juga mengalami peningkatan sebesar 3,40%, mencapai 786.924 TEUs di kuartal I tahun ini, yang mencerminkan stabilitas dalam aktivitas perdagangan dan distribusi logistik. Peningkatan yang signifikan juga terlihat pada arus kapal, yang naik hingga 23,69% atau menjadi 35.608 call kapal hingga April 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan layanan pelabuhan dan kepercayaan pengguna jasa terhadap layanan Pelindo Regional 4.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak dan transformasi layanan yang terus dilakukan oleh perusahaan.
“Kinerja positif di awal tahun ini menunjukkan bahwa strategi pelayanan yang efisien, peningkatan digitalisasi, serta kerja sama yang solid dengan mitra dan stakeholder membuahkan hasil yang nyata. Kami optimis tren ini akan terus berlanjut seiring dengan komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik,” ujar Abdul Azis.
Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang, menambahkan bahwa pertumbuhan arus kapal hingga periode April 2025 disebabkan oleh meningkatnya kegiatan kapal tongkang batu bara di Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda, serta meningkatnya kegiatan kapal roro di Pelabuhan Pantoloan dan kunjungan kapal roro serta kapal penumpang antar pulau di Pelabuhan Parepare.
Sementara itu, pertumbuhan arus peti kemas kuartal I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu dipicu oleh tambahan peti kemas ekspor dari PT Meratus dan meningkatnya throughput peti kemas PT SPIL di Terminal Peti Kemas (TPK) Bitung, serta meningkatnya permintaan barang konsumtif menjelang hari raya di TPK Makassar dan Makassar New Port (MNP).
“Selain itu, terdapat peningkatan kegiatan bongkaran komoditas pupuk di Pelabuhan Gorontalo dan peningkatan peti kemas komoditas sembako untuk kebutuhan masyarakat di Pelabuhan Samarinda,” jelas Yusida.
Arus penumpang yang juga mengalami peningkatan signifikan, menurutnya, disebabkan oleh penerapan Centralized Ticketing Terminal (CTT) di Pelabuhan Bastiong Ternate. “Selain itu, terdapat peningkatan kegiatan kapal penumpang pada hari libur tahun baru dan Hari Raya Idulfitri yang berdekatan di Pelabuhan Ambon, Makassar, dan Pelabuhan Manokwari,” tambah Yusida. []











