MAKASSAR – PEMBERANGKATAN Embarkasih Makassar (UPG) selesai. Jemaah haji sudah rangkat semua termasuk yang tambahan. Hanya saja, kabar duka juga hadir, dilansir dari data resmi dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Sebanyak 11 anggota jemaah haji yang berangkat melalui Embarkasi Makassar dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi.
Penyebab kematian didominasi oleh penyakit infeksi berat seperti sepsis dan pneumonia, serta gangguan jantung. Sebagian besar jemaah dimakamkan di Pemakaman Syarae Makkah dan Baqi Madinah.
Dari total 11 jemaah yang wafat, enam di antaranya adalah perempuan dan lima laki-laki, dengan rentang usia bervariasi antara 46 hingga 86 tahun. Mayoritas jemaah berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, sementara sisanya berasal dari Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Papua.
Rekapitulasi Siskohat Embarkasi Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar jemaah yang wafat berada dalam rentang usia 61–70 tahun (5 orang), diikuti oleh usia 51–60 tahun (3 orang), dan sisanya tersebar di kelompok usia 41–50, 71–80, serta 81–90 tahun.
Berikut adalah nama-nama jemaah haji asal Embarkasi Makassar yang wafat di Saudi:
– Amirah Tayyimah Daman (68 tahun, Makassar, Sulsel) – Wafat 13 Mei di KKHI Makkah akibat sepsis berat.
– Rachmat Selamet (55 tahun, Maros, Sulsel) – Wafat 15 Mei di Madinah akibat pneumonia.
– Ambo Bennu Petta Nini (62 tahun, Sinjai, Sulsel) – Wafat 17 Mei akibat serangan jantung.
– Sapo Panisi Lili (80 tahun, Pinrang, Sulsel) – Wafat 19 Mei akibat sepsis berat.
– La Apala (60 tahun, Biak Numfor, Papua) – Wafat 22 Mei akibat sepsis berat.
– St Nur Kunding (46 tahun, Polewali Mandar, Sulbar) – Wafat 22 Mei akibat pneumonitis.
– Amin Abdullah Saleh (68 tahun, Ternate, Maluku Utara) – Wafat 23 Mei karena kombinasi septic shock, pneumonia, dan kanker paru.
– Nurhaya binti Palangeang (66 tahun, Bone, Sulsel) – Wafat 27 Mei akibat sepsis berat.
– Jamida Lamo Suren (86 tahun, Enrekang, Sulsel) – Wafat 28 Mei akibat gagal jantung.
– Marhawang Abbas Mappa (65 tahun, Toraja Utara, Sulsel) – Wafat 29 Mei karena shock kardiogenik.
– Suaib Kamel (57 tahun, Pulau Morotai, Maluku Utara) – Wafat 28 Mei karena ensefalopati yang tidak spesifik. []











