Responsif Kerja Cerdas SEGERA - PDAM

Satgas Pangan Gelar Sidak di Pasar Tokampu Wajo, Pastikan Harga Beras di Bawah HET

WAJO, WARTANA – Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga yang terdiri dari tim gabungan Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan daerah menggelar inspeksi mendadak (Sidak) dalam rangka upaya pengendalian harga di pasar Mini Tokampu, Sengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Minggu (26/10/25).

Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan dini untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok.

​Sidak yang dipimpin langsung oleh Brigjen Pol Hermawan, selaku Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyasar komoditas krusial, yakni beras.

Turut hadir dalam sidak ini, Satgas Pangan Polri, Fungsional Analis Ketahanan Pangan/Ketua Tim Kerja Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sulsel, Ir. Main Sese Inda Laila, Rahmatullah Manager Pengadaan Kanwil Sulsel dan Sulbar, Rahmatullah, Pimpinan Cabang Bulog KC. Wajo, Farid Nur, Kepala Dinas Perindagkop Wajo, Andi Aso Ashari serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo.

​Dari hasil pantauan di Pasar Mini Tokampu, tim menemukan bahwa secara umum stok bahan pangan utama masih terpantau aman dan mencukupi.

​”Kami bersyukur, dari hasil sidak hari ini, ketersediaan pasokan di Wajo masih cukup baik. Harga beras dari seluruh tempat yang kami kunjungi, semuanya masih di bawah HET (harga eceran tertinggi) dengan kualitas yang cukup bagus,” ujar Brigjen Pol Hermawan di lokasi sidak.

​Selain mengecek ketersediaan, tim juga memperingatkan para distributor dan pedagang agar tidak menimbun barang yang dapat memicu kenaikan harga secara tidak wajar. Penekanan juga diberikan pada kualitas dan standar harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas tertentu, khususnya beras.

“Jika kami mendapati pedagang menjual di atas HET, maka saat itu juga akan diberikan teguran tertulis. Kemudian kami beri waktu 1-2 minggu untuk menghabiskan barang dagangannya dan mengatur kembali sistem berdagangnya,” tegasnya.

Setelah 2 minggu, lanjutnya, pihaknya akan datang untuk mengecek kembali dan harga berasnya harus sudah sesuai HET.

“Kalau masih di atas HET, kami akan beri sanksi berupa pencabutan izin. Kalau setelah pencabutan izin, masih menjual, maka akan kami beri sanksi terakhir, yaitu penegakan hukum,” pungkasnya.

​Sidak ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat Wajo terkait kondisi pasokan pangan serta menjamin daya beli warga tetap terjaga.

Sementara, Pimpinan Bulog KC. Wajo, Farid Nur menuturkan, saat ini BULOG terus berupaya menjaga ketersediaan stok beras di Kabupaten Wajo, termasuk dengan harga di pasaran agar tetap sesuai aturan.

“Kami terus memantau kondisi pasar, agar Wajo tidak mengalami kekurangan stok beras. Begitu pula dengan harganya, alhamdulillah di Wajo kami tidak mendapati pedagang yang menjual di atas HET,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *