MAKASSAR – KEPALA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch Muchlasin menyebutkan kinerja positif sektor perbankan hingga April 2025. Meurutnya, total aset perbankan di kedua provinsi ini mencapai Rp204,95 triliun, tumbuh 6,32% year-on-year (yoy).
Ia juga menegaskan, bahwa pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan sektor jasa keuangan di tengah dinamika ekonomi global.
Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga mengalami kenaikan sebesar 7,60% menjadi Rp139,38 triliun, sementara penyaluran kredit mencapai Rp165,56 triliun dengan pertumbuhan 3,81%. Kredit produktif mendominasi penyaluran kredit dengan porsi 53,80%, sedangkan pembiayaan syariah meningkat 20,85% menjadi Rp15,01 triliun.
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menunjukkan ketahanan yang baik, dengan total kredit mencapai Rp61,48 triliun, meningkat 1,23% dan jumlah debitur mencapai 914.523 pelaku usaha. Kredit usaha mikro mendominasi dengan kontribusi sebesar 54,67% dari total kredit UMKM.
Pasar modal Sulawesi Selatan juga mencatat pertumbuhan signifikan, dengan jumlah investor mencapai 414.197 SID, naik 17,27% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi saham mencapai Rp7,94 triliun, dan mayoritas investor merupakan reksa dana dengan 394.238 SID.
Muchlasin menambahkan bahwa pertumbuhan kredit konsumtif sebesar 7,87% menjadi pendorong utama, sementara sektor perdagangan besar dan eceran masih memimpin dengan porsi 22,98% atau senilai Rp38,05 triliun.
Perusahaan pembiayaan turut mencatat kenaikan, dengan piutang mencapai Rp19,03 triliun, naik 4,06%, dan pinjaman pergadaian melonjak 30,07% menjadi Rp8,32 triliun. Fintech lending juga mengalami peningkatan, mencapai Rp1,92 triliun dengan tingkat wanprestasi terjaga di angka 1,78%. []











