Perempuan Masa Kini Harus Jadi Kartini yang Berpendidikan dan Melek Teknologi

MAKASSAR — PERINGATAN Hari Kartini menjadi momen penting bagi perempuan Indonesia untuk merenungkan peran dan kontribusi mereka dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Di tengah semangat itu, sejumlah Srikandi Anggota DPRD Kota Makassar bersatu untuk menyuarakan visi Kartini masa kini, menekankan pentingnya pendidikan, kemandirian, dan literasi teknologi bagi perempuan.

Di sebuah ruangan yang dipenuhi semangat, Ketua Fraksi PDIP, Andi Suhada Sappaile, berdiri di depan rekan-rekannya. Dengan tegas, ia menyampaikan bahwa semangat Kartini masa kini harus diwujudkan melalui peran aktif perempuan dalam dunia pendidikan dan penguasaan teknologi. “Ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Maka, ibu-ibu masa kini harus terus belajar dan meng-upgrade diri,” ujarnya dengan suaranya penuh keyakinan.

Suhada melanjutkan, tantangan zaman semakin kompleks, terutama di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi, kecerdasan buatan, hingga otomatisasi menuntut perempuan untuk lebih bijak dan adaptif.

“Perempuan hari ini harus bisa menjadi Kartini yang bukan hanya memperjuangkan pendidikan, tetapi juga mampu membekali anak-anaknya dengan nilai-nilai dan keterampilan untuk menghadapi zaman yang terus berubah,” lajut Suhada.

Harapannnya adalah agar generasi ibu masa kini mampu mencetak generasi penerus yang mumpuni, perempuan yang siap bersaing di masa depan.

Di sisi lain, Bendahara Fraksi PPP, Umiayati, menambahkan bahwa Hari Kartini adalah momentum untuk merefleksikan peran perempuan dalam memperbaiki kesejahteraan hidup. Ia menegaskan bahwa perempuan juga bisa mandiri secara ekonomi.

“Perempuan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya. Bukan berarti kita tidak butuh laki-laki, tetapi kita harus mandiri untuk diri sendiri, keluarga, dan memberikan manfaat untuk orang banyak di sekitar kita,” tambah Umiyati dengan semangat.

Legislator dari Dapil Makassar 4 ini merasa bersyukur karena semakin banyak perempuan, khususnya di Makassar, yang menunjukkan kemampuannya di berbagai sektor.

Sementara itu, Anggota DPRD Makassar dari Fraksi PDIP, Andi Tenri Uji Idris, melihat Hari Kartini sebagai momen reflektif bagi seluruh perempuan Indonesia. “Bagi saya, Hari Kartini bukan hanya sekadar memperingati dan menghormati perjuangan R.A. Kartini saja. Tapi juga hari di mana kita sebagai perempuan merayakan diri karena sudah bertahan menghadapi persoalan hidup dan terus berjuang untuk keluarga dan orang-orang sekitar hingga detik ini,” ungkapnya.

Tenri Uji menilai bahwa saat ini kiprah perempuan sudah sangat luar biasa. Banyak yang berani keluar dari zona nyaman dan mampu menjalankan peran ganda. “Misalnya, ibu rumah tangga tak hanya sekadar mengurus rumah dan keluarga, tetapi juga mampu membantu keuangan keluarga tanpa meninggalkan kewajiban sebagai istri dan ibu,” katanya dengan bangga.

Ia menyebutkan bahwa perempuan Makassar sudah berani dan hebat karena mampu hadir dan berkontribusi di berbagai bidang, termasuk dalam perkembangan ekonomi kreatif kota ini.

Perjuangkan Hak Perempuan

Sebagai legislator, Tenri Uji menegaskan bahwa sejak awal terjun ke dunia politik, ia sudah berkomitmen memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya di daerah pemilihannya: Mamajang, Mariso, dan Tamalate (Mamarita). “Saya ingin para perempuan di Mamarita bisa berdaya dalam berbagai hal, bukan hanya berdiam diri di rumah,” ujarnya dengan penuh semangat.

Melalui program pelatihan berkelanjutan dan bantuan kepada pelaku UMKM, ia menyebut banyak perempuan, khususnya ibu-ibu, kini berani memulai bisnis dan mampu bersaing hingga ke pasar nasional dan internasional.

Terkait persoalan kekerasan terhadap perempuan, Tenri Uji menawarkan sejumlah solusi konkret. Salah satunya adalah mendorong peningkatan akses pendidikan dan ekonomi bagi perempuan. “Kita perlu mendukung perempuan untuk memiliki pendidikan yang tinggi, pekerjaan, dan penghasilan. Mereka juga harus didorong agar berani bersuara jika mengalami kekerasan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa edukasi digital juga penting agar perempuan tidak tertinggal dalam hal teknologi. Dengan begitu, perempuan bisa lebih percaya diri, terlindungi, dan tak mudah diperlakukan semena-mena. “Di zaman teknologi seperti sekarang, kita bisa mendapatkan dukungan dari berbagai belahan dunia melalui internet. Jadi, perempuan masa kini tidak boleh gagap teknologi,” tadasnya. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *