Gurita Beku Bantaeng Sukses Masuk Pasar Meksiko untuk Pertama Kalinya

BANTAENG – KOMODITAS perikanan asal Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mencatatkan prestasi di pasar global. Pada Senin 14 April 2025, sebanyak 22 ton gurita beku dari Kabupaten Bantaeng diekspor ke Meksiko untuk pertama kalinya, dengan nilai mencapai 2,3 miliar rupiah.

Pelepasan ekspor ini dilakukan oleh Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin, yang didampingi oleh Kepala Karantina Sulsel, jajaran Forum Komunikasi Daerah Pemerintah Kabupaten Bantaeng, instansi terkait, serta komisaris utama PT. COF sebagai eksportir.

Dalam sambutannya, Kepala Karantina Sulsel, Sitti Chadidjah, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng atas sinergi yang terjalin dalam pelaksanaan ekspor perdana gurita beku ke Meksiko.

“Ekspor perdana ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng mampu meyakinkan pasar internasional akan potensi perikanan yang dimiliki. Ini juga menjadi bukti pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam peningkatan ekspor, di mana Sulawesi Selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Saya yakin Kabupaten Bantaeng dapat bersaing di perdagangan internasional dengan memberikan jaminan kesehatan dan mutu produk,” ungkap Sitti Chadidjah.

Ia menambahkan bahwa gurita beku yang diekspor telah melalui serangkaian pemeriksaan dan pengawasan karantina untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan negara tujuan, baik dari segi jenis maupun jumlah.

Senada dengan Sitti, Bupati Bantaeng M. Fathul Fauzy Nurdin menyatakan kebanggaannya atas pelepasan ekspor perdana ini.

“Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi kami, karena setelah sekian lama, Alhamdulillah, kami dapat mengekspor komoditas baru dari Kabupaten Bantaeng. Selama ini, kami dikenal dengan ekspor biji nikel, namun kini kami telah berhasil mengekspor gurita. Dengan 22 ton yang diekspor, kami berharap ini dapat memotivasi para pelaku usaha di Bantaeng,” kata M. Fathul Fauzy Nurdin.

Ia juga menekankan bahwa Bantaeng merupakan salah satu kabupaten penghasil rumput laut terbesar, dan berharap adanya kawasan industri di Bantaeng dapat lebih memacu geliat ekspor di masa depan.

“Semoga hari ini bukan hanya menjadi ekspor perdana, tetapi juga menjadi pemicu bagi komoditas lainnya untuk diekspor melalui Kabupaten Bantaeng,” lanjutnya.

Menurut data dari Karantina Sulsel, sepanjang tahun 2024, ekspor gurita dari Sulsel ke mancanegara mencapai 2.832 ton, mengalami peningkatan sebesar 1,63 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan 2.800 ton. Di triwulan pertama tahun 2025, ekspor gurita dari Sulawesi Selatan telah mencapai 810 ton, dengan Meksiko sebagai importir terbesar, mengimpor 209 ton, diikuti oleh Amerika Serikat, Italia, Jepang, dan Rusia.

Selain pelepasan ekspor, Kepala Karantina Sulsel juga menyerahkan sertifikat karantina kepada Bupati Bantaeng yang mewakili pengguna jasa karantina di daerah tersebut.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *