Gus Ipul Tinjau Lokasi Relokasi Rumah untuk Keluarga Miskin di Makassar

MAKASSAR – MENTERI Sosial Saifullah Yusuf, mengunjungi lahan yang akan dibangun menjadi rumah baru bagi Naila, seorang calon siswa Sekolah Rakyat, dan keluarganya yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem di Untian, Salodong, Kota Makassar, pada Kamis (8/5/2025).

Didampingi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Gus Ipul menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemberdayaan warga miskin melalui penyediaan fasilitas dasar yang layak dan dukungan terhadap program Sekolah Rakyat.

“Naila tinggal di rumah yang sangat kecil, dan perhatian ini datang langsung dari Presiden. Naila dan anak-anak seperti dia adalah fokus perjuangan kita agar mereka bisa bersekolah di Sekolah Rakyat,” ungkap Gus Ipul.

Naila, yang berusia 12 tahun, tinggal bersama orangtuanya di rumah semi permanen berukuran 5×4 meter di Jalan Pandang 4, Kecamatan Panakkukang. Ayahnya, Syamsul (37), bekerja sebagai juru parkir dan buruh bangunan, sementara ibunya, Nurlia (35), berjualan di sekitar proyek perumahan.

Hasil asesmen dari tim Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial menunjukkan bahwa tempat tinggal Naila tidak layak huni dan berada di lahan milik orang lain. Kondisi serupa juga dialami oleh tetangganya, sehingga mereka juga akan direlokasi. Hal ini menarik perhatian Presiden Prabowo dan mendorong upaya relokasi ke lingkungan yang lebih layak.

Sebagai respons cepat, Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan lahan di kawasan Salodong untuk pembangunan 30 unit rumah layak huni secara bertahap. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar tempat tinggal bagi keluarga miskin.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Menteri Sosial atas perhatian dan kebijakan yang mendukung masyarakat kecil. Ia menekankan bahwa kebijakan ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Makassar untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi seluruh warga, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Kita berusaha membangun harapan yang sama, dengan melihat kondisi masyarakat yang beragam, kita bisa memberikan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Munafri.

Gus Ipul juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Makassar atas respons cepat dan dukungan terhadap program Kementerian Sosial. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial secara menyeluruh. “Terima kasih atas respons cepatnya. Semoga kita bisa terus bekerja sama, Pak Wali,” tambah Gus Ipul.

Ia menambahkan bahwa salah satu fokus utama kerja sama ini adalah menurunkan angka kemiskinan, sejalan dengan target Presiden: kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan tingkat kemiskinan umum di bawah 5 persen pada 2029.

Pemerintah telah meluncurkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) dan program Sekolah Rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan. Sekolah ini ditujukan bagi warga miskin yang terdaftar dalam DTSEN.

“Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang berada di desil 1, sesuai dengan DTSEN. Presiden ingin keluarga yang berada di posisi paling bawah mendapatkan kebijakan khusus agar mereka bisa naik kelas lebih cepat,” jelasnya.

Gus Ipul menyebut bahwa tahap awal pembangunan Sekolah Rakyat telah dimulai tahun ini di 53 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk Kota Makassar sebagai salah satu prioritas. Rumah yang disiapkan bagi keluarga calon siswa merupakan bagian dari pendekatan terpadu untuk memutus rantai kemiskinan secara sistemik.

Dengan intervensi yang fokus pada pendidikan dan pemenuhan kebutuhan dasar, pemerintah berharap anak-anak seperti Naila tidak hanya bisa melanjutkan sekolah, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung masa depan mereka. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *