Realisasi Penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin Masih di Bawah Target

Suasana Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin

MAKASSAR – HINGGA Rabu 2 April 2025, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mencatatkan realisasi penerbangan yang jauh dari target yang ditetapkan, dengan hanya 41 penerbangan terlaksana dari proyeksi 181, menunjukkan tantangan yang dihadapi sektor penerbangan saat ini.

Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mengalami ketidaksesuaian antara realisasi dan proyeksi penerbangan. Pada Rabu 2 April 2025, hanya 41 penerbangan yang berhasil dilaksanakan, jauh di bawah target 181 penerbangan. Jumlah penumpang yang terangkut mencapai 1.056 orang, sementara kargo yang diangkut hanya 7,73 ton, menandakan adanya jarak signifikan antara realisasi dan proyeksi yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, pada 1 April, bandara ini berhasil melayani 137 penerbangan, melampaui proyeksi 152 penerbangan. Jumlah penumpang pada hari tersebut mencapai 18.186, lebih tinggi dari proyeksi 17.588 penumpang, dan kargo yang diangkut mencapai 139,95 ton, jauh di atas proyeksi 102,44 ton. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengangkutan barang.

Taufan Yudhistira, Kepala Hubungan Masyarakat dan Stakeholder Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, menjelaskan bahwa selama periode 21 Maret hingga 1 April, terdapat total 2.542 penerbangan dengan rata-rata 212 penerbangan per hari. Namun, angka ini mengalami penurunan sebesar 1,7% dibandingkan tahun lalu, mencerminkan tantangan yang dihadapi sektor penerbangan saat ini.

“Selama periode tersebut, jumlah penumpang mencapai 329.094, dengan rata-rata 27.425 penumpang per hari. Meskipun mengalami pertumbuhan sebesar 0,4% dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini menunjukkan bahwa potensi yang ada belum sepenuhnya dimanfaatkan,” jelas Taufan.

Kargo yang diangkut selama periode ini mencapai 3.969,08 ton, dengan rata-rata 330,76 ton per hari, mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 17%. Namun, dari rencana 110 penerbangan ekstra, hanya 66 yang terealisasi, menunjukkan bahwa meskipun ada rencana untuk meningkatkan kapasitas penerbangan, realisasi di lapangan masih belum optimal.

Rute favorit selama periode ini adalah Jakarta, Surabaya, dan Kendari, mencerminkan pola perjalanan yang konsisten di kalangan penumpang. Puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret, dengan jumlah penumpang mencapai 35.690, mencerminkan tingginya permintaan perjalanan menjelang hari libur.

Sesuai dengan data proyeksi yang menunjukkan peningkatan, arus balik diperkirakan akan dimulai pada 2 April 2025. Pihak bandara berharap dapat meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasional untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang terus berkembang. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan realisasi penerbangan dapat lebih mendekati proyeksi yang telah ditetapkan. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *