MAKASSAR – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka kembali menyelimuti keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia. Salah satu tokoh penting dan legendaris di tubuh Polri, Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) Drs. Yusuf Manggabarani, telah berpulang ke rahmatullah. Almarhum wafat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, pada usia 72 tahun. Sosok yang dikenal tegas, disiplin, dan pemberani ini meninggalkan warisan besar dalam sejarah panjang pengabdian di institusi Bhayangkara.
Insya Allah, jenazah almarhum Komjen Pol (Purn) Yusuf Manggabarani akan diterbangkan dari Makassar hari ini (jadwal penerbangan menyesuaikan). Informasi ini disampaikan langsung oleh istri almarhum, AKBP (Purn) Sumiyati A.M., yang menyebutkan bahwa sang suami telah berwasiat untuk dimakamkan di Jakarta. Rencananya, pemakaman akan dilangsungkan pada hari Rabu, pukul 11.00 WIB di Taman Makam Bahagia Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi pemakaman tersebut dipilih sesuai dengan amanah terakhir yang disampaikan oleh almarhum semasa hidupnya.
Pemakaman ini diharapkan akan dihadiri oleh keluarga besar, kerabat, serta rekan-rekan sejawat semasa dinas, termasuk sejumlah pejabat tinggi kepolisian. Suasana duka menyelimuti banyak pihak, terutama di kalangan anggota Polri, mengingat kiprah Yusuf Manggabarani yang selama ini dikenal sebagai figur inspiratif dan panutan banyak generasi perwira.
Sebagai seorang perwira tinggi yang pernah menduduki jabatan strategis seperti Wakapolri, Kadiv Propam, hingga Komandan Korps Brimob, Yusuf dikenal luas bukan hanya karena prestasi dan jabatan yang pernah ia emban, tetapi juga karena kepribadiannya yang rendah hati dan penuh dedikasi. Kisah hidup dan pengabdian panjangnya akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah kepolisian Indonesia.
Perjalanan Panjang di Korps Bhayangkara
Komjen Pol (Purn) Yusuf Manggabarani merupakan sosok penting di tubuh Polri. Ia pernah mengemban amanah sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) pada tahun 2010 hingga masa purnabakti di 2011.
Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, Yusuf dikenal sebagai perwira tinggi yang memiliki rekam jejak luar biasa, di antaranya menjabat sebagai Kadiv Propam Polri dan Wakapolda Sulawesi Selatan dan Barat. Ia juga sempat memimpin satuan elit Gegana dan dikenal sebagai Komandan yang disegani karena ketegasannya.
Dikenal berani dan disiplin, sosok Yusuf banyak dikenang sebagai pemimpin lapangan yang tegas. Ia pun dijuluki sebagai polisi yang “kebal peluru” karena sebuah kisah legendaris yang menyertainya semasa dinas.
Kisah Legendaris di Tengah Konflik
Salah satu cerita yang paling banyak dibicarakan adalah peristiwa saat Yusuf masih berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes). Dalam suatu operasi di Palopo, Sulawesi Selatan, ia harus menghadapi kelompok bersenjata yang dipimpin oleh seorang bernama Sukri.
Konfrontasi tersebut berubah menjadi duel berbahaya. Sukri menembak Yusuf dari jarak dekat, namun peluru yang diarahkan ke dadanya justru dikabarkan tidak menembus tubuhnya dan jatuh begitu saja. Dengan sigap, Yusuf membalas tembakan dan berhasil melumpuhkan pelaku. Kisah ini menjadi bagian dari legenda hidupnya sebagai jenderal pemberani.
Latar Belakang dan Keluarga
Yusuf Manggabarani lahir pada 11 Februari 1953 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia menikah dengan AKBP (Purn) Sumiyati A.M., yang juga merupakan purnawirawan Polri. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai dua anak:
-
AKBP Edy Sabhara Manggabarani, S.H., S.I.K., M.H.
-
Ashraf Manggabarani.
Pendidikan dan Pengembangan Diri
Pendidikan Yusuf Manggabarani di bidang kepolisian tergolong lengkap. Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akabri) tahun 1975 dan melanjutkan pendidikan ke berbagai tingkatan:
-
Jurpa Brimob (1975)
-
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1984
-
Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) tahun 1987
-
Sespati tahun 1999.
Jejak Karier Profesional
Kariernya di kepolisian dimulai sebagai Perwira Pertama (Pama) di Komdak XV/Bali pada 1975. Dari sana, ia meniti karier dengan berbagai jabatan strategis, di antaranya:
-
Komandan Pleton dan Komandan Kompi di Satbrimobda Bali (1976–1978)
-
Kasat Sabhara dan Kabag Ops Poltabes Ujung Pandang (1981–1982)
-
Wakil Dansat Brimob Sulselra dan Nusra (1983–1984)
-
Komandan Detasemen Gegana Pusbrimob (1988)
-
Kapolwiltabes Bandung (1998)
-
Wakapolda Sulsel (1999)
-
Kepala Korps Brimob Polri (2000)
-
Kapolda Aceh (2002)
-
Kapolda Sulsel (2003)
-
Kadiv Propam Polri (2005)
-
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri (2007)
-
Wakapolri (2010–2011)
Selama lebih dari tiga dekade, kiprah Yusuf Manggabarani menjadi bagian penting dalam sejarah penegakan hukum dan keamanan nasional.
Sosok yang Dihormati
Tidak hanya dikenal karena jabatan-jabatan strategisnya, Yusuf Manggabarani juga dikenang sebagai tokoh yang rendah hati dan berdedikasi tinggi. Ia adalah tipe pemimpin yang tidak hanya berada di balik meja, tetapi turun langsung ke lapangan dan bersama anak buahnya.
Biodata Singkat
-
Nama Lengkap: Komjen Pol. (Purn.) Drs. Yusuf Manggabarani
-
Tempat, Tanggal Lahir: Gowa, Sulawesi Selatan, 11 Februari 1953
-
Agama: Islam
-
Istri: AKBP (Purn.) Sumiyati A.M.
-
Anak: 2 orang
-
Pendidikan: Akabri 1975, PTIK, Sespim, Sespati