MAROS – DI tengah riuhnya suasana mudik lebaran, seorang prajurit TNI AL bernama Zulkifli menjalani perjalanan pulang ke kampung halamannya di Desa Bontomatenne, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Dengan perahu tradisional yang mengapung di atas gelombang, Zulkifli memilih jalur laut, yang baginya lebih dekat dan menyenangkan dibandingkan jalur darat yang padat.
Namun, di tengah perjalanan, saat melintasi wilayah Gusung Lajolo, sekitar enam mil dari wisata Lantebung, Makassar Zulkifli mendapati pemandangan yang mengkhawatirkan.
Di kejauhan, seorang nelayan tampak terombang-ambing, berusaha meminta pertolongan. Perahunya bocor, dan ia terpaksa membalikkan perahu untuk mengapung sambil menunggu bantuan.
“Ketika saya melihatnya, hati saya langsung bergetar. Tidak ada waktu untuk ragu,” ungkap Zulkifli, mengenang momen tersebut. Dengan sigap, ia mengarahkan perahunya mendekati nelayan yang terjebak dalam situasi berbahaya itu.
Kondisi di sekitar sangat sepi, tanpa nelayan lain yang bisa membantu. Dalam keadaan darurat, Zulkifli berinisiatif melepas seragam PDL TNI AL-nya. Ia menggembungkan seragamnya dan memberikannya kepada nelayan tersebut sebagai pelampung. “Saya tahu, waktu adalah segalanya. Saya harus segera bertindak,” ujarnya.
Setelah berhasil menarik nelayan yang bernama Risal, seorang pemuda berusia 17 tahun dari Bonto Biraeng, ke atas perahunya, Zulkifli memberikan pertolongan medis seadanya. “Saya hanya bisa melakukan yang terbaik dengan apa yang ada. Yang terpenting, dia selamat,” tambahnya.
Dengan penuh perhatian, Zulkifli kemudian menarik perahu bocor itu menuju daratan, di mana Risal bisa mendapatkan perawatan medis yang lebih baik. Dalam perjalanan pulang yang seharusnya menjadi momen bahagia, Zulkifli menemukan makna sejati dari pengabdian dan kepedulian.
Kisah heroik ini menjadi pengingat bahwa di tengah kesibukan dan kebahagiaan mudik, selalu ada kesempatan untuk menolong sesama. Prajurit TNI AL yang berpangkat Kelasi Satu ini tidak hanya pulang ke kampung halaman, tetapi juga membawa pulang sebuah pengalaman berharga, bahwa setiap tindakan kecil dapat menyelamatkan nyawa. []