Evaluasi Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru Pastikan Tanpa Kecurangan

UTBK SNBT 2025 di Unhas

MAKASSAR – PELAKSANAAN Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Pimpinan Unhas, yang terdiri dari Rektorat, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Senat Akademik, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan ujian ini di berbagai lokasi kampus Unhas Tamalanrea, Rabu 23 April 2025.

Kunjungan monev berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00 WITA, dengan fokus pada sejumlah ruang ujian di Perpustakaan Pusat Unhas, Pusat Layanan Bahasa, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Gigi. Namun, meskipun pelaksanaan berjalan lancar, tantangan dalam menjaga integritas dan keadilan dalam proses seleksi tetap menjadi perhatian utama.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, menegaskan komitmen universitas untuk menyelenggarakan UTBK SNBT dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. “Kami sangat tegas terhadap upaya kecurangan. Jika ditemukan pelanggaran, kami tidak akan segan memberikan sanksi sesuai ketentuan,” tegasnya.

Namun, pertanyaan yang muncul adalah seberapa efektif langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi, mengingat kompleksitas dan besarnya jumlah peserta.

Dalam upaya menjaga keamanan data, Panitia UTBK Unhas menggunakan 22 pengacak sinyal seluler (Signal Jammer) di setiap ruangan ujian. Meskipun langkah ini penting, perlu ada evaluasi lebih lanjut mengenai dampaknya terhadap kenyamanan peserta, terutama bagi mereka yang mungkin membutuhkan akses komunikasi selama ujian.

Rektor juga menjelaskan kebijakan strategis Unhas dalam penerimaan mahasiswa baru, termasuk komitmen untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat kurang mampu dan penyandang disabilitas. Unhas mengurangi alokasi penerimaan mahasiswa baru dari Jalur Mandiri menjadi 19,62%, jauh di bawah batas maksimum yang diizinkan.

Ini adalah langkah positif, tetapi perlu diimbangi dengan upaya nyata untuk meningkatkan aksesibilitas dan dukungan bagi calon mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang beragam.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K), melaporkan bahwa jumlah peserta UTBK di Unhas mencapai 21.813 orang, meningkat dari tahun sebelumnya. Namun, peningkatan jumlah peserta ini juga menimbulkan tantangan dalam hal pengelolaan dan penyediaan fasilitas yang memadai. Dengan 19 lokasi dan 46 ruangan yang digunakan, penting untuk memastikan bahwa semua peserta mendapatkan pengalaman ujian yang setara dan berkualitas.

Kegiatan monev ini mencerminkan komitmen Unhas dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi. Namun, tantangan dalam menjaga integritas dan keadilan tetap menjadi isu yang perlu diatasi. Wakil Ketua MWA Unhas, Prof. Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT, dan Ketua Senat Akademik Unhas, Prof. Dr. drg. Baharuddin Thalib, M.Kes., Sp.Pros(K), mengonfirmasi bahwa pelaksanaan UTBK berlangsung lancar. Namun, penting untuk tidak hanya mengandalkan laporan positif, tetapi juga melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan bahwa semua aspek pelaksanaan ujian memenuhi standar yang diharapkan.

“Semoga proses ini menghasilkan calon mahasiswa yang memiliki kompetensi memadai untuk kuliah di perguruan tinggi, khususnya di Unhas,” kata Prof. Baharuddin. Namun, harapan ini harus diimbangi dengan upaya konkret untuk memastikan bahwa setiap calon mahasiswa, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *