Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Tampilkan Jeruk Pamelo di Salon Internationale de l’Agrume, Prancis

PANGKEP – POLITEKNIK Pertanian Negeri Pangkep (Polipangkep) berpartisipasi dalam ajang bergengsi Salon Internationale de l’Agrume yang berlangsung dari 4 hingga 6 April 2025 di Palais de l’Europe, Menton, Prancis.

Pameran ini diselenggarakan oleh Communauté d’Agglomération de la Riviera Française (CARF) di Departemen Alpes-Maritimes, wilayah selatan Prancis yang terkenal dengan produksi Jeruk Lemon Menton berlabel Indication Géographique Protégée (IGP).

Acara ini dihadiri oleh produsen jeruk dari berbagai negara, termasuk Italia, Corsica, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Dari Indonesia, dua produk jeruk unggulan yang dipamerkan adalah Jeruk Pamelo Pangkep, difasilitasi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Jeruk Pamelo Pangkep, dan Jeruk Mandarin Gayo Aceh oleh MPIG Gayo.

Polipangkep hadir sebagai institusi pendidikan yang mewakili Indonesia dalam pameran ini. Keikutsertaan Polipangkep berawal dari keterlibatan Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan (TPTP) dalam mendampingi Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pemda Pangkep) untuk memamerkan Jeruk Pamelo Pangkep, buah khas Sulawesi Selatan yang telah memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG).

“Sebelumnya, kami mendampingi Pemda Pangkep dalam pengurusan HKI Indikasi Geografis Jeruk Pamelo Pangkep hingga terbit sertifikatnya. Ketika Kemenkumham ingin membawa jeruk ini ke ajang internasional, mereka merekomendasikan Polipangkep untuk hadir dalam pameran di Prancis,” ungkap Dr. Nurmiaty Amin, S.P., M.P., Ketua Prodi TPTP.

Dosen Polipangkep, Dr. Zahraeni Kumalawati, S.P., M.P., yang mewakili MPIG Jeruk Pamelo Pangkep di acara tersebut, menyampaikan kebanggaannya atas kesempatan ini.

“Saya sangat bangga dan merasa beruntung diundang dalam acara ini karena dapat memperkenalkan produk Jeruk Pamelo Pangkep kepada masyarakat internasional, khususnya di Eropa. Kami juga mendapatkan banyak masukan berharga untuk pengembangan produksi, terutama dalam penerapan quality control (QC),” ujarnya.

Dr. Zahraeni menambahkan bahwa ajang ini merupakan peluang emas untuk membangun koneksi internasional. “Kami berkesempatan menjalin kerja sama dalam bidang penelitian tanaman jeruk Pamelo Pangkep serta pemasarannya ke luar negeri. Ini adalah langkah awal yang baik untuk memajukan potensi lokal ke panggung global,” tambahnya.

Kontribusi Polipangkep tidak berhenti di situ. Institusi ini juga aktif mendampingi masyarakat produsen jeruk dalam organisasi MPIG Pangkep untuk pengurusan sertifikat kepemilikan HKI atas dua varian utama: Jeruk Pamelo Pangkep Merah dan Putih.

Selain itu, Polipangkep berperan penting dalam pengembangan kualitas dan kuantitas produksi, penciptaan produk olahan berbasis jeruk, penerapan sistem pengendalian mutu, serta mendukung peningkatan standar produk agar layak bersaing di pasar ekspor.

Kehadiran Polipangkep di panggung internasional diharapkan dapat memperkenalkan potensi besar Jeruk Pamelo Pangkep sebagai komoditas unggulan Indonesia dan memperluas jejaring kerja sama antarnegara dalam bidang agrikultur berbasis kekayaan lokal.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *