MAKASSAR – GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman usai memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), mengungkapkan optimisme mengenai stabilitas harga bahan pokok di daerahnya selama bulan Ramadan. “Alhamdulillah, Sulawesi Selatan selama Ramadan ini masih dalam status inflasi minus, artinya kondisi ini sangat baik,” ungkapnya, Kamis 6 Maret 2025.
Meskipun ada sedikit kenaikan harga cabai, seru Sudirman, secara keseluruhan harga-harga bahan pokok tetap terpantau stabil. “Kita akan terus melakukan high level meeting untuk perencanaan jangka panjang dan rekomendasi bagi semua kabupaten dan kota dalam menjaga stabilitas harga,” serunya.
Dalam upaya menjaga kestabilan harga, pemerintah daerah berencana mengadakan operasi pasar dan melakukan intervensi melalui program penanaman di pekarangan masyarakat. “Kita ingin memastikan bahwa hasil dari program ini dapat dirasakan oleh masyarakat,” lanjut Sudirman.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala setiap dua bulan untuk memastikan bahwa pelayanan publik berjalan dengan baik dan masyarakat merasa puas. “Kami akan terus berkoordinasi dengan petani terkait distribusi bantuan seperti pupuk dan bibit, agar kontribusi mereka dapat mendukung stabilitas harga di daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sudirman mengingatkan bahwa penguasaan terhadap hajat hidup orang banyak harus tetap dikontrol, agar tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan masyarakat. “Kita harus menjaga cadangan stabilitas harga dan tidak melepaskan semua komoditas ke luar daerah,” ujarnya.
Ke depannya akan dibahas juga berbagai isu strategis, termasuk inflasi dan program-program pemerintah pusat, serta sinkronisasi antara kabupaten, kota, dan provinsi. “Semua rapat akan dilakukan secara virtual untuk memudahkan koordinasi,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, ia berharap stabilitas harga bahan pokok di Sulawesi Selatan dapat terus terjaga, terutama selama bulan Ramadan yang penuh berkah ini. []