Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Jemaah Perempuan saat Wukuf di Arafah

WUKUF di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji. Namun, bagi jemaah perempuan, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah dan terasa nyaman. Berikut adalah 5 hal penting yang perlu diperhatikan jemaah perempuan saat wukuf di Arafah:

1. Haid Bukan Halangan untuk Wukuf

Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci. Jika haid datang saat baru tiba di Makkah dan waktu sudah mendekati wukuf, jemaah bisa mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran. Dengan begitu, mereka tetap bisa ikut wukuf tanpa harus tergesa menyelesaikan umrah lebih dulu.

2. Antisipasi dengan Pembalut atau Pampers

Selama wukuf, antrean di toilet biasanya sangat panjang. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, disarankan jemaah perempuan mengenakan pembalut atau pampers. Ini bukan soal kenyamanan semata, tapi juga menjaga kesucian pakaian ihram.

3. Masker dan Aurat Saat Ihram

Secara fikih, perempuan tidak diperkenankan menutup wajah dan telapak tangan saat ihram. Namun dalam kondisi tertentu seperti cuaca ekstrem atau risiko penularan penyakit ISPA, penggunaan masker diperbolehkan. Adapun membuka jilbab di hadapan sesama perempuan saat ihram tidak termasuk pelanggaran.

4. Hemat Tenaga, Gandakan Ibadah

Menjelang Armuzna, banyak aktivitas fisik menanti. Oleh karena itu, jemaah—khususnya perempuan—dianjurkan menyimpan tenaga. Gunakan waktu ini untuk ibadah yang ringan tapi berpahala besar, seperti zikir, tadarus, sedekah, doa, sabar, dan pengendalian diri.

5. Hindari Perdebatan, Perkuat Keikhlasan

Tak jarang, perbedaan pendapat fikih menjadi bahan perdebatan di kalangan jemaah. Disarankan agar hal ini dihindari. Pilihlah pendapat yang paling menenangkan hati. Jangan habiskan waktu untuk memperdebatkan hal yang tidak perlu. Fokuslah pada niat dan keikhlasan.

Dengan memperhatikan 5 hal penting di atas, jemaah perempuan dapat menjadikan wukuf di Arafah sebagai titik balik spiritual dan meningkatkan keikhlasan dalam beribadah. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *