Dari Penyapu Jalanan Hingga Sujud di Tanah Suci

TERNATE – DI sela riuhnya kehidupan kota Ternate, ada kisah sederhana namun sarat makna tentang seorang perempuan berusia 75 tahun yang gigih menabung dari uang hasil kerjanya sebagai penyapu jalanan selama hampir dua dekade—Nenek Nursadek Musa. Kini, dengan langkah penuh doa dan harapan, ia bersiap menunaikan ibadah haji, mewujudkan mimpi yang dulu terasa begitu jauh dan mustahil.

Selasa, 13 Mei 2025, di Wisma Shafa Asrama Haji Sudiang Makassar, kami bertemu dengan Nenek Nursadek yang tengah bersiap berangkat menuju Tanah Suci. Dalam suaranya yang lembut namun tegar, ia berbagi perjalanan panjang dan penuh liku menuju momen sakral ini.

Setiap lembar uang kecil yang disisihkan, sekecil apapun, adalah cerminan doa dan tekad yang tak tergoyahkan. Walau hanya menerima upah tiga ratus ribu rupiah per bulan, Nenek Nursadek menyisihkan dua puluh ribu rupiah bebagai, bahkan di saat susah sekalipun. “Saya daftar haji merahasiakan niat saya, takut orang meremehkan,” ungkapnya, mengenang masa-masa penuh perjuangan yang ia lalui.

Tak hanya ketekunan yang membawanya sampai ke titik ini, tapi juga tangan-tangan baik yang datang tanpa diduga. Dari uluran bantuan seorang ustadz hingga dukungan pemerintah daerah dan Wakil Walikota Ternate, semua menjadi jingga harapan yang menyalakan perjalanan spiritual Nenek Nursadek. Bantuan berupa kursi roda hingga tambahan biaya disiapkan agar perjalanan ibadahnya lancar dan khusyuk.

Cerita Nenek Nursadek bukan hanya tentang keberhasilan finansial, melainkan tentang ketabahan, keikhlasan, dan kuatnya iman. Ia adalah contoh nyata bahwa mimpi besar tidak mengenal batas usia, dan perjuangan kecil demi hal suci seperti berhaji, akan menuai berkah yang tak ternilai.

“Saya hanya ingin menyelesaikan rukun Islam kelima dengan penuh khidmat dan selamat kembali ke tanah air,” ia menutup pembicaraan dengan senyum penuh haru.

Kisah ini mengingatkan kita, bahwa setiap manusia memiliki cerita perjuangan dan harapan yang layak mendapat tempat terhormat. Dari sapuan sapu jalan di Ternate hingga sujud di depan Ka’bah, Nenek Nursadek mengajarkan kita semua tentang arti kesabaran dan keikhlasan dalam menggapai impian. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *