MAKASSAR – KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Wilayah III Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung sektor ekonomi dan keuangan digital.
Acara ini berlangsung pada tanggal 22 April 2025 di Baruga Phinisi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, dan dihadiri oleh perwakilan OJK, Kementerian Keuangan, serta pimpinan lembaga jasa keuangan dari seluruh Sulawesi Selatan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini menjadi simbol kolaborasi nyata dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.
Terdapat tiga poin utama yang disampaikan Bank Indonesia pada acara ini, pertama terkait akselerasi Perkembangan QRIS. “Sepanjang tahun 2024, implementasi QRIS menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan jumlah pengguna mencapai 55,42 juta dan merchant sebanyak 35,85 juta,” jelas Rizki.
Di Sulawesi Selatan, volume transaksi QRIS mencapai 7,87 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp967,30 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif perbankan dalam mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha untuk beralih ke transaksi digital.
Kedua, pengenalan Fitur QRIS Tap. QRIS Tap adalah inovasi terbaru berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan satu sentuhan antara ponsel konsumen dan ponsel atau EDC merchant.
Fitur ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi cepat dan massal, sangat relevan untuk sektor transportasi, ritel, dan layanan publik lainnya. Bank Indonesia Provinsi Sulawesi akan mengakselerasikan penggunaan QRIS Tap melalui program edukasi dan sosialisasi.
Ketiga, potensi Perluasan Implementasi QRIS Tap. Dengan populasi muda yang melek digital dan tingginya penetrasi smartphone, Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk implementasi QRIS Tap. QRIS Tap dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk transaksi P2B (PerSonto BuSineSS) dan P2G (PerSonto Government). Saat ini terdapat sembilan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di Sulawesi Selatan yang telah menyediakan fitur QRIS Tap, dan Bank Indonesia mengajak PJP untuk berkolaborasi dalam memperluas penerapan QRIS Tap.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan LPS Wilayah III Sulampua, Fudd Zaen, juga memberikan sambutan dan menjelaskan perkembangan terkini peran dan fungsi LPS dalam menjamin simpanan nasabah. Berdasarkan data per 31 Maret 2025, sebanyak 99,97% rekening simpanan di Sulawesi Selatan telah dijamin penuh oleh LPS, sesuai ketentuan Undang-Undang dengan batas jaminan hingga dua miliar rupiah per nasabah per bank.
Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia dan LPS menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem keuangan digital dan menjamin kepercayaan publik terhadap industri keuangan. Dengan dukungan seluruh pihak, termasuk industri perbankan, Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi wilayah yang semakin digital, inklusif, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. []