Emas Melambung, Pegadaian Kehabisan Stok

MAKASSAR – LONJAKAN harga emas dunia yang memecahkan rekor tertinggi memicu gelombang pembelian masif di Indonesia. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi global, masyarakat berbondong-bondong berinvestasi dalam emas, menyebabkan Pegadaian di Sulawesi Selatan kehabisan stok!

Senin, 14 April 2025, harga emas mencapai US$ 3.229,49 per troy ons, melonjak 1,75% dibandingkan penutupan sebelumnya. Dalam perdagangan intraday, harga sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa, yaitu US$ 3.245,42 per troy ons. Kenaikan ini terjadi setelah sempat mengalami penurunan di awal perdagangan, dipicu oleh kebijakan Presiden AS yang mengecualikan ponsel dan komputer dari tarif dagang.

Di tengah fluktuasi harga global, masyarakat Indonesia menunjukkan respons agresif. Edwin S. Inkiriwang, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VI Makassar, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, permintaan emas batangan melonjak tajam, menyebabkan stok di Pegadaian menipis bahkan habis di banyak outlet.

“Permintaan masyarakat meningkat drastis. Hampir semua outlet Pegadaian, khususnya di wilayah Sulsel dan sekitarnya, kehabisan stok emas batangan ukuran 1 gram hingga 100 gram. Kami terpaksa memberlakukan sistem inden selama tiga hari kerja bagi nasabah yang ingin membeli emas,” kata Edwin.

Fenomena panic buying mulai terlihat, dengan banyak orang khawatir akan terus melonjaknya harga emas dan kesulitan mendapatkan stok di masa mendatang. Banyak yang rela mengantre sejak pagi untuk memastikan bisa membeli emas sebelum kehabisan.

Edwin menambahkan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di tingkat lokal, tetapi juga bersifat nasional, seiring dengan meningkatnya permintaan global dan melemahnya dolar AS. “Masyarakat ingin mengamankan kekayaan mereka dalam bentuk emas, yang dinilai stabil dan bebas dari risiko inflasi. Namun, karena keterbatasan suplai dari pusat, kami perlu waktu untuk mendatangkan stok baru,” jelasnya.

Pegadaian juga mencatat bahwa emas batangan kecil, seperti ukuran 1 gram, 2 gram, dan 5 gram, menjadi incaran utama masyarakat. Produk-produk ini cepat habis karena mudah dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. “Permintaan tidak hanya datang dari kalangan menengah ke atas, tetapi juga dari masyarakat umum yang membeli emas kecil-kecilan sebagai bentuk investasi aman,” tambah Edwin.

Ia menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, serta memastikan melakukan pembelian melalui saluran resmi dan terpercaya seperti Pegadaian untuk menghindari risiko penipuan. “Di tengah kondisi pasar yang panas, emas sekali lagi menunjukkan perannya sebagai aset safe haven yang mampu menarik minat investor dan masyarakat luas,” ulasnya. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *