MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, secara resmi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulawesi Selatan di Hotel Claro Makassar, Selasa, 3 Mei 2025.
Muswil yang mengusung tema “Membangun Kedaulatan Pangan dan Ekonomi Umat Melalui Teknologi dan Inovasi” ini dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat (MPP) ISMI, Ilham Akbar Habibie, Sekjen MPP ISMI, Juliana Wahid, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Ketua ISMI Sulsel, Andi Yusran Paris.
Dalam sambutannya, Jufri membacakan pesan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang mengapresiasi pelaksanaan Muswil ke-3 ISMI Sulsel. Ia menekankan bahwa forum ini bukan hanya sekadar konsolidasi organisasi, tetapi juga momentum untuk merumuskan strategi menghadapi tantangan ekonomi umat di masa depan. “Tema yang diangkat ini sangat relevan dan visioner. Kita harus terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi untuk mengedepankan keberpihakan kepada umat,” jelasnya.
Jufri menambahkan bahwa mewujudkan kedaulatan pangan tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan bahan pokok, tetapi juga distribusi, aksesibilitas, dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. “Peran saudagar muslim dalam membangun ekosistem ekonomi berbasis keumatan menjadi sangat penting, terutama melalui pendekatan teknologi yang adaptif dan inovatif,” ucapnya.
Optimis akan hasil Muswil ini, Jufri berharap dapat melahirkan gagasan segar dan program-program inovatif untuk menghadapi tantangan ekonomi umat ke depan. “Saya yakin, para saudagar muslim Sulawesi Selatan mampu menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum MPP ISMI, Ilham Akbar Habibie, menekankan pentingnya fokus pada tiga aspek: pangan, ekonomi umat, serta teknologi dan inovasi. “Kita harus menjalankan program kedaulatan pangan sesuai kebijakan Pemerintah Pusat dan mendorong program usaha yang dapat membantu negara dan bangsa kita,” pungkasnya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, juga hadir dalam Muswil ini dan mengajak para saudagar muslim untuk berkolaborasi dalam membangun Kota Makassar melalui sektor ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. “Makassar bukan sekadar kota transit, tetapi gerbang utama kawasan timur Indonesia. Peluang ekonomi sangat besar, terutama dari pengunjung yang datang untuk belanja,” ajaknya.
Munafri menekankan pentingnya menangkap peluang ekonomi, khususnya di sektor retail, untuk mendorong pertumbuhan kota secara inklusif. “Kita harus memaksimalkan potensi pasar di Makassar yang memiliki penduduk sekitar 1,4 juta jiwa. Ini adalah ruang luas bagi saudagar muslim untuk berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga memaparkan potensi sektor wisata bahari di Makassar, termasuk peluang industri kuliner berbasis hasil laut. “Bayangkan, kita bisa memproduksi makanan Jepang di pulau-pulau kita sendiri. Ini peluang besar yang harus kita kembangkan bersama,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada ekonomi, Munafri juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan di Kota Makassar. Ia menargetkan dalam dua tahun ke depan, sekolah dasar terbaik di Indonesia akan ada di Makassar. “Kami ingin generasi muda kita tumbuh dengan karakter yang kuat, menanamkan nilai moralitas sejak dini,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi, Munafri mengajak seluruh pihak, khususnya anggota ISMI, untuk bersama-sama membangun Kota Makassar ke arah yang lebih baik. “Kolaborasi adalah kunci. Mari kita bangun kota ini bersama-sama,” tutupnya.
Muswil ke-3 ISMI Sulsel diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan solusi konkret bagi kemajuan umat dan daerah, serta memperkuat ukhuwah di antara para saudagar muslim. []